Himpunan didefinisikan sebagai sekumpulan
obyek atau unsur yang mempunyai sifat atau kriteria tertentu.
Himpunan dinotasikan dengan
huruf-huruf besar seperti A,B,C, dan sebagainya. Sedangkan obyek-obyek dalam
himpunan disebut elemen/anggota himpunan yang disimbolkan dengan 
huruf
kecil seperti a, b, c, dan sebagainya.                                   
                                                                        
                                
a.  Cara Penulisan Himpunan
•    
Mendaftarkan anggota-anggotanya (Enumerasi)
(Menuliskan tiap-tiap
anggota himpunan di antara 2 kurung kurawal).
Contoh :
A = {a, e, h, s, t}
H = {1, 3, 5, 7, 9}
•    
Menuliskan sifat keanggotaannya
(Menuliskan sifat-sifat yang
ada pada semua anggota himpunan di antara 2 kurung kurawal).
Jika setiap anggota A
memenuhi sifat P maka ditulis A = {x
| x bersifat P}.
Contoh :
Jika A adalah himpunan semua
bilangan Asli yang habis dibagi 5, maka ditulis A = { | x habis dibagi 5}.
 | x habis dibagi 5}.
 | x habis dibagi 5}.
 | x habis dibagi 5}.
Contoh :
Nyatakan himpunan-himpunan dibawah ini dalam
notasi-notasi himpunan :
u
A =
Himpunan bilangan Asli yang kurang atau sama dengan 5 tetapi lebih besar atau
sama dengan 1.
u B = Himpunan yang anggotanya
adalah : kucing, meja, buku, air.
u C = Himpunan bilangan
riil yang lebih  besar dari 1.
| 
Dengan menuliskan angota-anggotanya | 
Dengan menuliskan sifat-sifatnya | 
| 
A =
  {1,2,3,4,5} 
B =
  {kucing, meja, buku, air} 
C
  tidak bisa dinyatakan dengan menuliskan anggota-anggotanya karena jumlah
  anggota C tidak berhingga banyak | 
A =
  {x   N | 1 ≤ x ≤ 5 } 
B tidak bisa dinyatakan dengan cara menuliskan
  sifat-sifatnya karena tidak ada sifat yang sama diantara anggota-anggotanya 
C =
  {x   R | x > 1} | 
Perbedaaan antara himpunan dan
anggota himpunan. {a} ≠ a. Demikian pula {{a}} ≠ {a} karena {a} adalah himpunan yang anggotanya
adalah a, sedangkan {{a}} adalah himpunan yang anggotanya
adalah {a}.
Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A,
maka dituliskan                  x  A dan dibaca : “x adalah anggota A”,atau ”x ada dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x
 A dan dibaca : “x adalah anggota A”,atau ”x ada dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x  A
 A
 A dan dibaca : “x adalah anggota A”,atau ”x ada dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x
 A dan dibaca : “x adalah anggota A”,atau ”x ada dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x  A
 A
b.  Diagram Venn
Ahli matematika Inggris bernama
John Venn menemukan cara untuk menggambarkan keadaan himpunan-himpunan. Gambar
tersebut selanjutnya disebut Diagram Venn. Himpunan A={x,y} dapat dinyatakan
dengan diagram Venn pada gambar 1.2
                                                                   Gambar 1.2.
c.  Kardinalitas
Jumlah elemen di dalam A
disebut kardinal dari himpunan A.
Notasi: n(A)
atau êA ê 
Contoh 6. 
(i)  B =
{ x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, 
          atau B
= {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka ½B½ = 8 
(ii)  T =
{kucing, a, Amir, 10, paku}, maka ½T½ = 5
(iii)  A
= {a, {a}, {{a}} }, maka ½A½ = 3        
d. Himpunan Bagian (subset)
dan Kesamaan Himpunan
Ø Himpunan A dikatakan merupakan himpunan bagian
B (ditulis A B) jika setiap anggota himpunan A
juga merupakan anggota himpunan B.
 B) jika setiap anggota himpunan A
juga merupakan anggota himpunan B.
 B) jika setiap anggota himpunan A
juga merupakan anggota himpunan B.
 B) jika setiap anggota himpunan A
juga merupakan anggota himpunan B.
A  B
 B  (("x) x
 (("x) x  A
  A  x
x  B)
B)
 B
 B  (("x) x
 (("x) x  A
  A  x
x  B)
B)
Jika A adalah himpunan bagian B, dikatakan juga bahwa
B memuat A (simbol B A)
A)
 A)
A)|  | 
                                                              Gambar 1.3.
LATIHAN SOAL
 















0 Komentar untuk "Materi Struktur Diskret tentang Himpunan dan contoh soalnya"